NAGEKEO - Pemerintah Kabupaten Nagekeo menyebut bahwa ketersediaan stok beras untuk kebutuhan produktifitas Beras Mbay "aman" dalam masa pemberlakuan sistem tutup air di wilayah sekunder 1 dan 3 yang akan berlangsung hingga awal tahun 2023.
Hal itu dikatakan Kepala Bappeda Nagekeo, Kasimirus Doi dalam rapat Koordinasi yang digelar di Aula Setda Nagekeo, Kamis (10/2/2022) dengan tema membentuk ekosistem beras Mbay berbasis pemberdayaan berkelanjutan.
Rakor itu menghadirkan pihak PT Pandawa Agri Indonesia (PAI), 17 P3A dari Sekunder 2, Pemilik RMU, Lembaga Keuangan (Bank, Kopdit, Unit Pengelola Keuangan Kecamatan eks PNPM) Penyuluh Pertanian, Dinas Pertanian, Dinas Pangan, Dinas Koperindag, Dinas PMDP3A, Dinas PU-PR dan Bagian Ekonomi Setda Nagekeo.
Kasmir mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memperkuat sistem rantai pasok beras Mbay, khususnya beras dalam kemasan yang sudah dilaunching pada 8 Desember 2021.
"Pada tahun 2022, pasokan beras Mbay akan sangat bergantung dari sawah yang diairi dari saluran sekunder 2 seluas kurang lebih 1.500 Ha. Sekunder 1 dan 3 akan ditutup sampai awal tahun depan karena ada pekerjaan perbaikan total, " ucapnya.
Serupa juga yang disampaikan Kasmir, Bupati Johanes Don Bocso Do juga mengarahkan, agar semua pihak yang diundang bersinergi dalam satu ekosistem usaha yang terintegrasi dari hulu sampai hilir. Setiap pihak yang diundang telah dipetakan perannya pada setiap tahapan.
Katanya lagi, kegiatan rakor tersebut akan ditindaklanjuti dengan kegiatan sosialisasi dan pendampingan di setiap P3A dan petani. Lembaga Keuangan juga akan diikutsertakan agar para petani dapat mengakses skema pembiayaan yang ditawarkan.
"Para P3A yang hadir dalam kegiatan ini mengharapkan agar ada pendampingan yang intens dari para penyuluh sejak dari pengolahan lahan. Begitu juga dengan pemilik RMU yang mengharapkan ada pendampingan teknis berkaitan dengan standardisasi produk beras mbay dalam kemasan, " ujar Bupati Don.
Adapun Perwakilan Lembaga Keuangan yang diundang, guna menyampaikan skema pinjaman kepada para peserta yang hadir dan bersedia ikut serta dalam kegiatan lanjutan bersama P3 dan petani di Sekunder 2.